Terdapat ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, sebenarnya sudah akan dirancang untuk dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. Rencananya mereka akan dibawa ke Jakarta selama 14 hari dimasa karantina.
Penelitian WNI dari China, sampai senin (10/2) sudah berlangsung selama 8 hari yang terhitung sejak tanggal 2 Februari 2020. Penelitian ini akan selalu dilakukan sampai dua pekan, untuk menetapkan mereka tidak terkena virus corona.
”Mereka harus mendapatkan perawatan dan dinyatakan sehat, setelah 14 hari baru akan dipulangkan, tapi sebelum balik ke wilayah masing-masing, akan dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta, dari sanalah mereka baru bisa pulang,” ujar Achmad Yurianto, Dijten Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Banyaknya total WNI yang berjumlah 285 orang akan di observasi di Natuna yang terdiri dari 237 WNI yang akan di bawa, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 24 tim penjemput, 18 tim pegawai Batik Air.
Pemindahan ini digunakan sebagai upaya pengendalian dan pencegahan untuk virus corona tidak masuk ke Indonesia.
Kementerian Kesehatan menyebutkan jika selama 8 hari akan memantau dan tidak ada ditemukan tanda-tanda orang yang terkena serangan virus corona. Gejala jika terkena virus corona itu misalnya kesulitan nafas, flu dan demam tinggi.
Achmad menyatakan jika pemerintah sudah persiapkan skenario untuk pemulangan WNI. Ucap Achmad, untuk bisa pulang Syaratnya harus dengan sehat jasmani.
”Intinya sebelum mereka pulang semua harus sehat, jika ada yang sakit kita akan kembali diskusi bagaimana untuk kedepannya,” katanya.
Lalu, tentang kabar menipisnya air di karantin, Achmad mengatakan jika air itu bisa menyedot tanah. Karena pecahan tanah juga ikut kebawa karena volume air yang telah diambil sudah melebihi kapasitas yang ada.
”Kami juga kurang waspada sebab tanki air ada di bawah tanah, kemarin telah melebihi kapasitas. Kita telah menggantikan toren 3.000 liter,”ucapnya.
Semua petugas akan tetap memberikan prosedur keamanan untuk semua WNI yang akan di observasi yang akan di semprotkan disinfektan ke lokasi karantina pada setiap hari.Terdapat ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, sebenarnya sudah akan dirancang untuk dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. Rencananya mereka akan dibawa ke Jakarta selama 14 hari dimasa karantina.
Penelitian WNI dari China, sampai senin (10/2) sudah berlangsung selama 8 hari yang terhitung sejak tanggal 2 Februari 2020. Penelitian ini akan selalu dilakukan sampai dua pekan, untuk menetapkan mereka tidak terkena virus corona.
”Mereka harus mendapatkan perawatan dan dinyatakan sehat, setelah 14 hari baru akan dipulangkan, tapi sebelum balik ke wilayah masing-masing, akan dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta, dari sanalah mereka baru bisa pulang,” ujar Achmad Yurianto, Dijten Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Banyaknya total WNI yang berjumlah 285 orang akan di observasi di Natuna yang terdiri dari 237 WNI yang akan di bawa, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 24 tim penjemput, 18 tim pegawai Batik Air.
Pemindahan ini digunakan sebagai upaya pengendalian dan pencegahan untuk virus corona tidak masuk ke Indonesia.
Kementerian Kesehatan menyebutkan jika selama 8 hari akan memantau dan tidak ada ditemukan tanda-tanda orang yang terkena serangan virus corona. Gejala jika terkena virus corona itu misalnya kesulitan nafas, flu dan demam tinggi.
Achmad menyatakan jika pemerintah sudah persiapkan skenario untuk pemulangan WNI. Ucap Achmad, untuk bisa pulang Syaratnya harus dengan sehat jasmani.
”Intinya sebelum mereka pulang semua harus sehat, jika ada yang sakit kita akan kembali diskusi bagaimana untuk kedepannya,” katanya.
Lalu, tentang kabar menipisnya air di karantin, Achmad mengatakan jika air itu bisa menyedot tanah. Karena pecahan tanah juga ikut kebawa karena volume air yang telah diambil sudah melebihi kapasitas yang ada.
”Kami juga kurang waspada sebab tanki air ada di bawah tanah, kemarin telah melebihi kapasitas. Kita telah menggantikan toren 3.000 liter,”ucapnya.
Semua petugas akan tetap memberikan prosedur keamanan untuk semua WNI yang akan di observasi yang akan di semprotkan disinfektan ke lokasi karantina pada setiap hari.