Keadilan adalah rancuh. Adil ada banyak artian. Tapi pada dasarnya adil adalah keseimbangan. Jika A diberikan apel si B pun diberikan apel. Itu adalah adil. Untuk hal yang simpel. Tapi ada adil yang rumit, misalnya, pemerintah memberikan bansos untuk masyarakat miskin 1 juta rupiah. Dan pada orang kaya diberikan bansos 1 juta rupiah. Karena dampak dari pandemi ini. Bagi anda apakah itu adil? Makanya adil itu rancu dan ambigu.
Mulai Bersikap Adil Dari Diri Sendiri Baru Menuntut Keadilan
Banyak orang yang mengatakan ingin keadilan, ingin di perlakukan adil, tapi arti dan makna adil pun untuk seseorang masih ambigu. Anda harus mengerti makna dari adil. Karena banyak orang yang mempermainkan kata adil ini. Adil bisa bersifat baik dan jahat. Adil ini seperti bola. Bisa dibawa kemana-mana, dan tergantung di kubuh mana bola tersebut berhenti. Sehingga kata adil bisa menjadi sesuatu yang bisa menyatukan, tapi juga bisa memecah belahkan. Tergantung dari orang memandangnya seperti apa.
Tergantung dari orang akan menanggapinya seperti apa. Sehingga orang harus memiliki arti adil yang satu, 1 makna adil. Jika orang memiliki 1 sudut pandang yang sama, maka akan mudah untuk menciptakan keadilan. Tapi, balik lagi, ini ada banyak sekali manusia, dengan berbagai pola pikir, dan sudut pandang, sehingga adil menjadi banyak artian. Dan sulit untuk dilakukan apalagi diterapkan. Jadi kira-kira anda memandang adil seperti apa? Seperti apa makna adil itu. Dan apa yang akan anda lakukan untuk menerapkan keadilan itu. Jadi sebelum anda meminta keadilan, sebelum anda mnuntut akan keadilan.
Anda bisa mulai dari bersikap adil pada diri sendiri. Intropeksi diri apakah anda sudah bersikap adil juga. Apakah adil itu, apakah anda sudah melakukan sikap adil di hidup sehari-hari. Apakah anda melakukan itu. Mulai dari diri anda, lingkungan anda, keluarga anda, pasangan anda. Mulai praktekan dulu keadilan itu, barulah anda menuntut keadilan pada orang lain. Jadi seperti itu makna adil. Jadi adil itu serumit itu ternyata.